Lingga, (digitalnews) – Adanya aktifitas tambang diduga illegal di Desa Tinjol Singkep Selatan Kabupaten Lingga yang mengatasnamakan PT Yeyen adalah tidak benar.
Hal ini dibantah dengan tegas oleh pihak PT Yeyen saat dikonfirmasi awak media ini, Rabu (19/05/2021) malam.
“Itu bukan pihak kami (PT Yeyen) yang nambang,” ujar anak Pemillik PT Yeyen Abrian.
Ia menjelaskan, jika mereka melakukan tambang dengan atas nama IUP yang dimiliki PT Yeyen sangat keliru dan tidak dapat dibuktikan.
“Intinya, kami tidak tahu menahu atas aktifitas tambang tersebut,” ungkap Abrian.
“Saat ini pihak kami belum berani melaukan aktifitas tambang walau pun IUP PT Yeyen masih hidup. Karena masih ada ijin-ijin yang harus diselesaikan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Indahnya Kota Dabo Singkep Kabupaten Lingga (Ibunda Tanah Melayu) saat ini sudah terkenal di seluruh penjuru Indonesia. Bahkan pariwisata dan kelestarian alamnya juga terkenal di mancanegara.
Namun, sangat disayangkan jika keindahan alam tersebut dirusak oleh tangan-tangan pengusaha yang tidak bertanggungjawab.
Seperti yang diketahui oleh media ini, Rabu (18/05/2021) lewat sumber yang namanya enggan dipublikasikan.
Ia menyebutkan bahwa saat ini tepatnya di Singkep Barat, Desa Tinjol ada dua lokasi tambang diduga illegal yang beroperasi di wilayah itu.
“Pekerjaan saat ini dalam proses penggalian bouksit,” ujarnya.
Menurut informasi yang berkembang saat ini, Dabo Singkep Kabupaten Lingga “Diserang” penambang illegal dari Jakarta tepatnya di luar IUP PT Yeyen dengan dalih subcon.
“Penambangan tersebut dipimpin oleh sodara B serta Y dkk Jakarta,” ungkap Sumber.
Sementara, dalam video yang dikirm oleh sumber saat dikonfirmasi oleh awak media ini, di dalam pembicaraan antara warga dan oeparator alat berat memastkan bahwa hal tersebut merupakan tambang bouksit.
“Ini lokasi baru ya bang. Kadar Bouksitnya rendah ya,” ucapnya di dalam video. (*)
Penulis: Era
