Pemerhati Anak Kepri Menyayangkan Figur Publik itu Nikahi Anak di Bawah Umur

by -417 views
Pemerhati Anak Provinsi Kepri Erry Syahrial
Pemerhati Anak Provinsi Kepri Erry Syahrial

Tanjungpinang, (digitalnews) – Pernikahan anak di bawah umur kembali terjadi di Kota Tanjungpinang.

Peristiwa itu menjadi trending topik di tengah masyarakat setelah pemberitaan di beberapa media online di wilayah itu.

Apa lagi menyangkut figur publik yang melakukan hal itu dan sangat disayangkan.

Seperti yang dikatakan oleh Pemerhati Anak Provinsi Kepri Erry Syahrial kepada awak media ini, Jum’at (14/01/2022).

Ia sangat menyayangkan kalo benar Ketua DPRD Bintan menikahi anak di bawah umur meski itu sudah dapat izin dispensasi nikah.

“Karena, Ketua DPRD itu adalah pejabat publik dan pejabat politik yang harus memberikan contoh baik kepada masyarakat,” ujarnya lewat pesan WhatsApp.

Menurut Erry, kalo sudah ada izin dispensasi nikah, memang tidak menyalahi aturan hukum, namun dari segi etik tidak pantas.

“Hal tersebut menjadi contoh atau ditiru oleh pejabat lain, tokoh masyarakat bahkan masyarakat biasa,” sebutnya menyesalkan.

Dari pernikahan anak itu, lanjut Erry, membuat remaja kehilangan sebagian hak-haknya seperti menuntaskan pendidikan dan hak yang lain.

“Alangkah bijaksananya bila menunda pernikahan sampai anak tersebut dewasa dan memenuhi peryaratan menikah yaitu minimal 19 tahun,” bebernya.

Sementara, Erry menjelaskan, pernikahan usia anak di Kepri termasuk tinggi di Indonesia. Berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah untuk mencegah pernikahan usia anak, diantaranyaa merevisi UU NO 1 THN 74 tentang perkawinan.

“Pada UU Nomor 16 tahun 2019 pasal 7 ayat 1 tersebut, usia minimal pernikahan dari minimal 16 tahun, untuk perempuan menjadi minimal 19 tahun,” pungkasnya.

Yang menjadi pertanyaan di tengah masyarakat saat ini dan viral, ada apa dengan Ketua DPRD Bintan menikahi anak di bawah umur?

Penulis: Era

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.