Terkait Medali Karate Open Champion, Ini Klarifikasi Ketua Panitia

Tanjungpinang, (digitalnews) – Terkait medali Karate Open Champion Kepri tahun 2021 yang sebelumnya diberitakan awak media ini pada Ahad (28/11/2021) merupakan medali “Abal-abal” mirip gantungan kunci, Ketua Panitia Darmin yang sekaligus Ketua Forki Kepri memberikan klarifikasi.

Ia menyebutkan bahwa medali yang diterima oleh atlit Karateka merupakan kesalahan dari pembuat yang dipesan oleh salah satu panitia pelaksana.

“Permintaan atau pemesanan bahan medali itu dengan tebal 8 cm namun yang datang lebih tipis dari yang dipesan,” kata Darmin memberikan klatifikasi ke awak media ini, Senin (29/11/2021) malam.

Tapi, kata Darmin, dirinya akan menggantikan medali tersebut dengan kualitas yang lebih baik dari sebelumnya sehingga tidak membuat para Karateka yang berprestasi kecewa.

“Kita siap menggantikan medali tersebut dan akan kita berikan ke atlit yang meraih juara di Karate Open Champion Kepri 2021,” sebutnya dengan tegas.

Lanjut Darmin, terkait besaran anggaran yang diperkirakan sebesar kurang lebih Rp800 juta itu tidak lah benar karena dana kegiatan tersebut sampai sekarang belum dicairkan.

“Kita belum tau persis berapa anggaran yang dihibahkan ke Forki untuk pelaksanaan Karate Open Chmapion. Semua kita laksanakan dengan dana swadaya dulu sebagai cinta kami dengan Karate,” terangnya.

Hal tersebut juga dibenarkan oleh Panitia Pelaksana Leni. Ia mejelaskan bahwa sampai pelaksanaan selesai masih menggunakan anggaran yang ada hasil dari swadaya dan pendaftaran dari para Atlit.

“Untuk Atlit bukan Rp200 ribu tapi kita kenakan uang pendaftaran sebesar Rp150 ribu,” ujarnya.

Sebelumnya, Kadispora Provinsi Kepri Yuzet saat dikonfirmasi lewat ponselnya terkait besaran anggaran yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan event karate itu sekitar kurang lebih Rp100 juta.

“Itu annggaran hibah atau pokir dewan yang dititipkan untuk pertandingan Karate. Pokir dewan itu dipecah-pecah, Forki dapat hibah sekitar Rp75 juta sampai dengan Rp100 juta saja,” ungkapnya.

“Tapi persisnya saya lupa berapa nominal anggaran hibah itu,” pungkas Yuzet. (*)

Penulis: Era