Batam, (digitalnews) – Kota Batam merupakan salah satu kota dengan potensi pertumbuhan terpesat di Kepulauan Riau (Kepri) bahkan mungkin di Indonesia.
Posisinya yang strategis serta dekat dengan Negara Singapura dan Malaysia menjadikan Kota Batam sebagai salah satu destinasi utama bisnis dan perdagangan.
Namun, sangat miris jika keistimewaan tersebut, Kota Batam yang disebut sebut sebagai Kota Industri itu masih tampak pemukiman kumuh yang biasa disebut Rumah Liar (Ruli) oleh warga Batam.
Akan hal tersebut, Cagub Kepri nomor urut 3 Ansar Ahmad mengatakan ke depan persoalan Ruli harus diselesaikan secara bertahap dan konferehensif.
Apa pun persoalan yang dihadapi masyarakat, memang sudah seharusnya pemimpin berdiri paling depan untuk membantu mencari solusi setiap masalah yang dihadapi masyarakatnya.
Menurut Ansar, persoalan Ruli di Batam, harus ada kebijakan yang terukur yang bisa memberikan win win solution kepada semua pihak yang berkepentingan.
“Ke depan jika saya terpilih dan diamanahkan menjadi Gubernur Kepri, jangan ada yang namanya Ruli lagi di Batam. Saya akan duduk bersama Walikota Batam untuk mwnyelesaikan persoalan Ruli bersama,” katanya saat menggelar kampanye di Baloi Kolam Kelurahan Sungai Panas, Kecamatan Lubuk Baja Kota Batam, Kamis (12/11/2020).
“Untuk itulah tugas kita sebagai pemimpin yang harus membantu dalam penyelesaiannya,” tambah Ansar.
Lanjut Ansar, persoalan pembangunan Batam sebagai sentra pertumbuhan ekonomi harus bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat Batam tanpa terkecuali.
“Dan itu Pak Rudi ahlinya kalau soal Batam ini,” kata Ansar yang disambut tepuk tangan meriah masyarakat peserta kampanye.
Dalam kesempatan tersebut Ansar juga meminta masyarakat Batam tidak terpengaruh pada isu-isu yang sifatnya menimbulkan polarisasi di masyarakat.
Ansar sangat berharap masyarakat Batam, tanpa memandang status, suku, agama dan ras tetap menjaga harmoni kehidupan yang menjunjung tinggi persatuan dan kebersamaan.
“Batam ini miniaturnya Indonesia. Semua ada. Harus kita rawat dan kita jaga agar investasi terus masuk, ekonomi tetap tumbuh dan ketentraman masyarakatnya terjaga,” pungkasnya. (**)
Penulis: Era