Debat Dua Paslon Wako, Pengamat Politik: Lis Lebih Menguasai Retorika Perdebatan

by -53 views
Paslon Wako dan Wawako Tanjungpinang, Lis-Raja saat berdo'a sebelum debat kandidat
Paslon Wako dan Wawako Tanjungpinang, Lis-Raja saat berdo'a sebelum debat kandidat

Tanjungpinang, (digitalnews) – Debat publik atau debat kandidat calon wali kota dan wakil wali kota yang ditaja oleh KPU Kota Tanjungpinang, mendapat tanggapan oleh beberapa tokoh masyarakat, tokoh publik, dan sejumlah warga masyarakat.

Hasil debat tersebut yang dilaksanakan pada Sabtu (19/10/2024) kemaren, juga menjadi perhatian oleh pengamat politik di kota itu.

Seperti yang dikatakan oleh Zamzami A karim, saat awak media ini meminta tanggapannya, Senin (21/10/2024).

Menurut Zamzami, debat perdana yang dilaksanakan KPU Tanjungpinan dengan tema, “Mewujudkan Kota Tanjungpinang yang Sejahtera, Berbudaya, Sehat, dan Berbasis Ekonomi Biru sebagai Smart City yang Berkelanjutan”, itu terlalu ketinggian.

“Karena terlalu ketinggian dan tak jadi bahan perdebatan, kemarin,” katanya.

Namun, Zamzami menegaskan, walau dirinya melihat kurang pas perdebatan itu, calon wali kota, Lis Darmansyah, lebih menguasai apa yang ditanya oleh panelis.

“Lis lebih menguasai retorika perdebatan saat itu,” ungkapnya.

Di sisi lain, Humas Rumpun Batak Bersatu (RBB) Kota Tanjungpinang, Wijaya Siringoringo menyampaikan, hasil debat pasangan calon (Paslon) Lis-Raja nomor urut 2 jauh mengungguli, paslon nomor urut 1, Rahma-Rizha.

“Tampak jelas, Lis-Raja unggul telak dari Rahma-Rizha. Lis-Raja lebih menguasai panggung dan jauh memahami konteks pertanyaan yang disampaikan oleh panelis,” sebutnya.

Contoh, saat Lis-Raja menanggapi pertanyaan panelis terkait strategi menangani kasus stunting dan kematian ibu hamil.

Kata Wijaya, Lis saat itu menegaskan, pentingnya langkah konkret dalam mengatasinya. Salah satu upaya yang Lis-Raja lakukan adalah memberdayakan Posyandu di Tanjungpinang secara lebih efektif.

“Posyandu harus diberdayakan dengan meningkatkan kontribusinya dalam pengendalian kesehatan ibu hamil di setiap wilayah. Selain itu, edukasi untuk ibu hamil, terutama ibu muda, sangat penting untuk memastikan kesehatan mereka selama masa kehamilan. Jawaban Lis sangat tepat. Tidak omon-omon,” terangnya.

Sambung Wijaya, perhatian khusus Lis pada masalah stunstung dan kematian ibu, melalui edukasi yang menyeluruh. Program khusus seperti penyediaan vitamin dan sosialisasi kesehatan akan menjadi prioritas.

“Saya setuju dengan pernyataan Lis, bahwa pemerintah harus dominan dalam mengatasi masalah ini, melalui penyediaan anggaran yang cukup, serta peningkatan jaminan kesehatan bagi kelompok masyarakat,” ungkapnya.

“Terutama, ibu hamil yang perlu lebih diprioritaskan, sangat straight to the point. Jadi, simpelnya, Lis-Raja unggul telak. Tampak lebih  berpengalaman,” pungkas Wijaya. (*)

Penulis: Era/Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.