Demi Sesuap Nasi Diuber-Uber Satpol PP, Ini Surat untuk Walikota dari PKL Bintan Centre

by -278 views
Penertiban PKL Bincen oleh Satpol PP Kota Tanjungpinang
Penertiban PKL Bincen oleh Satpol PP Kota Tanjungpinang

Tanjungpinang, (digitalnews) – Berdagang demi mencari sesuap nasi setiap hari di Pasar Bintan Centre, Pedagang kaki Lima (PKL) semakin “momok” dengan hadirnya Satpol PP Kota Tanjungpinang.

Akan hal itu PKL Pasar Bintan Center, mengirimkan surat kepada  walikota dan DPRD Kota Tanjungpinang, agar tidak menggusur pedagang dan menyediakan pasar untuk berjualan.

Selain itu pedagang juga meminta agar walikota tidak menyuruh pedagang pindah ke Pasar milik pengusaha Sinar Bahagia di Bintan Center, karena menetapkan sewa tinggi dan fasilitas minim.

Pedagang meminta, agar walikota memberi kesempatan pada pedagang berjualan di kaki lima Bintan Center dari jam 05.00 Wib hingga Pukul 10.00 Wib, dengan komitmen menjaga kebersihan dan menyapu bekas lapak setelah pukul 10.00 Wib usai jualan.

“Kami bersedia membayar Retribusi sampah per orang/perhari Rp.5000-10,000 yang akan disetorkan sesuai dengan pendataan jumlah pedagang kaki lima di Bintan Center,” ujar pedagang dalam suratnya.

Berikut surat lengkap PKL Bintan Center ke walikota dan DPRD serta pejabat Kota Tanjungpinang:

Selamat pagi, Pak Walikota Tanjungpinang, Pak Anggota DPRD Kota Tanjungpinang, dan Pejabat Pemko Tanjungpinang.

Salam tazim dari kami pedagang kaki lima di Bintan Center Tanjungpiang.

Semoga bapak sehat dan bangun pagi dalam keadaan sehat dan bugar.

Demikian juga kami dipagi buta jam 05.00 Wib,  sudah bergegas jualan dan menggelar lapak jual sayur, Ubi dan cabe serta daun pisang serta jualan lainya bapak.

Bukan kami mengeluh karena pedagang, tapi tetap semangat berjualan mencari nafkah untuk menghidupi anak dan istri.

Alhamdulillah, dapat rezeki Rp50-100 ribu dari jualan di lapak kaki lima milik pemerintah di Bincen ini, bisa menghidupi anak dan isteri kami pak Walikota.

Tapi di tengah jualan sayur dan melayani seorang ibu-ibu pembeli, tiba-tiba jam 07.30 wib pagi, kami dirazia dan diuber-uber Satpol-PP kota Tanjungpiang.

Kami dibentak-bentak dan jualan kami diobrak-abrik, katanya tak patuh hukum dan tidak boleh jualan di trotoar kaki lima.

Kami sangat ketakutan dan pontang-panting mengangkat jualan kami pak walikota.

Kami mohon maaf pak wali, kurang tahu dan tidak mengerti hukum. Kami tidak paham apakah cari makan berjualan  di pinggir jalan itu salah.

Kami bukan tak mau pindah dan pindah jualan di pinggir jalan. Tapi kemana kami harus pindah jualan, Apakah Pasar Pemerintah ada di kawasan Tanjungpiang Timur…??

Kami juga bukan tidak mau pindah ke Pasar Bincen milik Suryono, Tapi, apa daya, kami tak punya modal dan uang untuk menyewa lapak pengusaha itu dengan harga mahal dan fasilitasnya juga kurang.

Atas hal itu, kami meminta dan memohon ke bapak walikota dan pemerintah Kota Tanjungpinang:

1. Sediakan kami Pasar untuk Lapak jualan. Karena yang kami tahu Pasar itu adalah sarana Vital dan pemerintah menyediakan.

2. Berikan kami pembinaan dan solusi agar kami bisa mencari makan menghidupi anak dan keluarga kami.

3. Berikan kami Kesempatan Jualan di kaki lima Bintan Center dari jam 05.00 Wib hingga Pukul 10.00 Wib dengan komitmen:

a.Kami berjanji akan menjaga kebersihan dan menyapu bekas lapak dengan bersih setelah jam 10.00 Wib selesai jualan.

b.Kami bersedia membayar Retribusi sampah per orang/perhari Rp.5000-10,000 yang akan kami setor sesuai dengan pendataan jumlah pedagang kaki lima di Bintan Center.

Kami tahu, kata  Satpol-PP hal ini menyalahi aturan Perda K3 dan entah perda apa itu?

Tapi kami tahu bapak adalah walikota kami, yang bisa mencari solusi untuk kami masyarakat.

Atas hal itu, mohon kami diberi kesempatan mencari nafkah sesuap nasi untuk anak dan isteri kami.

Demikian surat dan keluhan dari hati kami yang paling dalam ini kami sampaikan, dan bila ada salah perkataan kami dalam surat ini kami mohon maaf kepada bapak.

Hormat dan salam Tazim kami dari warga mu pedagang kaki lima di Bintan Center.

Tertanda: Pedagang kaki lima di Bincen. (*)

Penulis: Red

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.