Tanjungpinang, (digitalnews) – Warga sekitar depan Makam Pahlawan Pusara Bhakti Km 5 bawah Tanjungpinang ngeluh.
Pasalnya, diduga limbah B3 yang berasal dari produksi Kipas Kapal yang terbuat dari kuningan (mineral berat) itu mencemari ruko dan rumah warga di sekitarnya.
Salah satu pemilik Ruko A Sia kepada awak media ini Rabu (16/12/2020) mengatakan bahwa limbah kuningan ini terus menghantui ruko tempat tinggalnya selama bertahun-tahun.
“Setiap hari saya menghirup debu percikan dari kuningan produksi kipas kapal sebelah ruko. Setiap hari saya membersihkan kotoran debu kuningan yang menempel di semua peralatan rumah tagga saya,” ujarnya miris.
Ia ingin hidup sehat tanpa menghirup debu hasil produksi Kipas Kapal yang terbuat dari kuningan tersebut.
“Selain debu kuningan, bunyi yang dihasilkan oleh produksi kipas kapal tersebut memekakkan telinga setiap harinya,” sebut A Sia.
A Sia berharap hal ini dapat ditindak lanjuti oleh Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang agar dirinya dan warga sekitar kembali menghirup udara segar di pagi hari fi masa Pandemi Covid-19.
Akan hal tersebut, Walikota Tanjungpinang Rahma S.IP saat dikonfirmasi oleh awak media ini melalui sambungan telpon selulernya dengan tegas segera menindak lanjuti apa yang menjadi keluhan warganya.
“Segera kita tindak lanjuti apa yang menjadi keluhan warga saya. Besok saya turun ke lokasi,” katanya tegas.
Sementara itu, pihak Dinas Lingkuhan Hidup bersama pihak Kelurahan Kampung Bulang turun ke lokasi menindak lanjuti apa yang dikeluhkan warga sekitar. Sampai berita ini diposting pihak tersebut masih melakukan penelusuran yang menjadi keluhan warga. (*)
Penulis: Era