Diduga Tak Miliki Ijin, Satgas Covid-19 Bubarkan Muswil II BKMT Kepri

by -565 views
Bagian Pencegahan dan Kordinator Perencanaan Satgas Covid-19 Provinsi Kepri, Hasyim (Pakai Kemeja Batik)
Bagian Pencegahan dan Kordinator Perencanaan Satgas Covid-19 Provinsi Kepri, Hasyim (Pakai Kemeja Batik)

Tanjungpinang, (digitalnews) – Diduga kuat tak miliku ijin, Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Provinsi Kepri bubarkan kegiatan Musyawarah Wilayah II Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Kepri, Kamis (8/7/2021) pagi.

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Aula Sri Beni Kantor Gubernur Kepri itu dibubarkan dengan disaksikan pihak Kepolisian Polres Tanjungpinang sekitar pukul 08.00 Wib.

Saat dikonfirmasi awak media, Bagian Pencegahan dan Kordinator Perencanaan Satgas Covid-19 Provinsi Kepri Hasyim menegaskan bahwa hal tersebut demi memutus mata rantai penularan Covid-19 di Kepri khususnya di Tanjungpinang.

“Kami dari Satgas yang bubarkan,” katanya.

Tetapi, dirinya enggan menyebutkan secara jelas alasan membubarkan kegiatan itu. Saat ditanya apakah ada perintah dari Gubernur Kepri, ia enggan menjawab.

“Pokoknya kita bubarkan. Ini perintah dari Satgas,” sebut Hasyim.

“Atas nama Satgas kita tutup, iya karena kita mengikuti peraturan Pemerintah yang ada,” tambahnya.

Ketua Panitia Muswil II BKMT Kepri yang memyebutkan dirinya Mak Ninai
Ketua Panitia Muswil II BKMT Kepri yang memyebutkan dirinya Mak Ninai

Di lokasi yang sama, Ketua Panitia Muswil II BKMT Kepri yang memyebutkan dirinya Mak Ninai sangat sedih karena pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Kepolisian, Gugus Tugas Covid-19 dan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meminta izin mengadakan kegiatan tersebut.

“Jadi tadi malam kita silahturahmi dan belum ada pembatalan, memang kita sudah memasukan surat untuk meminta izin kepada Kepolisian, Gugus Tugas dan Dinkes namun tidak ada perkembangan,” ucapnya berlinang air mata.

Padahal, lanjut Mak Ninai, kegiatan yangbakan ia laksanakan tersebut sudah sesuai anjuran atau peraturan pemerintah di masa Pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini yang hadir hanya 36 orang, dengan rincian 24 orang peserta dan 12 orang panitia,” ungkapnya.

“Kami mengikuti aturan pemerintah, batal ya batal. Kami tidak bisa melanggar aturan itu,” pungkas Mak Ninai dengan muka merah sedih. (*)

Penulis: Era

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No More Posts Available.

No more pages to load.