Tanjungpinang, (digitalnews) – Bagi warga Kota Tanjungpinang, yang ingin perubahan nyata di bidang kesehatan, maka sangat perlu memahami program kerja Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Lis Darmansyah dan Raja Ariza (Lis-Raja).
Paslon Lis-Raja, telah merancang pembenahan #TanjungpinangBerbenah, dari hulu sampai hilir.
Awalnya, di masa Lis Darmansyah menjabat sebagai Wali Kota Tanjungpinang, priode 2013-2018 lalu, pembangunan infrastruktur kesehatan seperti puskesmas dan RSUD, pembangunannya secara besar-besaran.
Lis membangun puskesmas yang representatif untuk melayani masyarakat. Karena secara psikologis, kenyamanan di satu tempat juga mempengaruhi mental seseorang, terlebih yang sakit.
Kemudian, Lis juga melakukan pembenahan dari segi pelayanan. Semua petugas puskesmas dan rumah sakit harus melayani dengan ikhlas dan ramah.
Nah, untuk periode lima tahun ke depan (2025-2030), Lis-Raja kembali menyiapkan program ‘Kesehatan Gratis 100 Persen’.
Lis Menjabarkan Program Kesehatan Gratis 100 Persen
Pertama, Lis mengatakan, akan membenahi data masyarakat yang benar-benar akurat. Untuk itu, dilakukan sensus menyeluruh terhadap masyarakat kurang mampu, yang belum terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan.
“Jika saya diamanahkan, melalui Pemko Tanjungpinang, akan mendata ulang masyarakat yang belum masuk di dalamnya. APBD pun akan dikucurkan untuk menalanginya,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Lis, obat yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan akan ditanggung pemko. Sehingga, orang sakit tidak akan terbebani lagi, apabila ada obat dari luar yang tidak ditanggung.
Dari penjelasan ini, urusan kesehatan akan ditanggung pemerintah. Sehingga semuanya serba gratis. Tujuannya, meringankan beban masyarakat.
Lalu, bagaimana dengan tenaga medisnya? Lis-Raja, akan menaikkan insentif tenaga medis. Nilainya akan menyesuaikan insentif yang diterima pegawai Pemerinrah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
“Secara aturan, setidaknya bisa menyamai insentif yang diterima tenaga medis yang ada di bawah Dinas Kesehatan Pemprov Kepri. Sudah pasti, nilainya akan lebih besar,” terang Lis.
Terkait pelayanan kepada masyarakat, kata Lis, akan terjawab di ‘Program Menyapa’ yang dicanangkan di seluruh kantor pemerintah hingga sektor kesehatan di Tanjungpinang.
Sebagaimana dikatakan Raja Ariza, budaya menyapa itu akan dikuatkan. Begitu masyarakat datang ke kantor atau ke puskesmas maupun ke RSUD, pegawai wajib langsung menyapa dan bertanya apa yang bisa dibantu.
Sehingga, tidak akan ditemui lagi, pegawai, bidan, perawat, dokter, dan satpam yang cuek. Masyarakat akan langsung dibantu, diarahkan dan diselesaikan masalahnya.
Untuk peralatan medis, akan dilakukan kerja sama dengan pihak perusahaan swasta (investor.red). Sehingga, peralatan medis bisa masuk ke RSUD.
Pasalnya, kata Lis, kerja sama pengadaan peralatan medis dengan pihak investor, sudah dilakukan banyak rumah sakit di Indonesia.
Hal ini, lanjut Lis, dilakukan karena biaya untuk pengadaan peralatan medis sangat mahal. Nilainya bisa ratusan miliar. Angka yang sangat besar mengingat APBD Pemko Tanjungpinang sangat minim.
“Kerja sama dengan investor itu, bisa berupa bagi hasil. Setiap kali alat itu dipakai, akan ada bagi hasil dengan si pemilik,” ujarnya.
“Sebenarnya, kerja sama seperti ini sudah lama. Terlebih rumah sakit swasta sudah melakukannya dari dulu. Kita yang belum,” sambung Lis.
Sehingga, tidak perlu heran jika rumah sakit swasta kadang memiliki peralatan medis yang lengkap dan modern dibandingkan rumah sakit negeri. Ternyata, kerja sama seperti itu yang mereka lakukan.
Dengan lengkapnya peralatan rumah sakit di RSUD, maka masyarakat Tanjungpinang tak perlu jauh-jauh lagi ke luar daerah atau ke luar negeri untuk berobat.
Kemudian, Lis-Raja juga akan membangun gedung RSUD. Tentu butuh biaya besar. Disinilah peran lobi-lobi. Lis akan melobi lewat APBN, untuk membangunnya.
Kenapa Lis bisa seyakin itu mendapatkan APBN? Sebab, Lis-Raja diusung dan didukung oleh 10 partai politik yang saat ingin masuk dalam pemerintahan.
Lis kembali menjelaskan, untuk menghilangkan antrean yang membosankan di setiap pelayanan, maka akan diterapkan penggunaan aplikasi. Kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk memudahkan pelayanan.
“Masyarakat cukup mendaftar secara online jika hendak berobat. Lalu tunggu jawaban dari operator. Disana akan tertera kapan dan jam berapa datang berobat,” ungkapnya.
“Jadi tak perlu datang pagi untuk ambil nomor antrean, setelah itu duduk menunggu. Secara psikologis, ini tidak baik untuk orang sakit,” tambah Lis.

Selama ini, kata Lis lagi, masyarakat berbondong-bondong ke rumah sakit sejak pagi, namun tetap menunggu berjam-jam.
“Kasihan masyarakat. Makanya, ini akan kita ubah semuanya. Kita permudah,” sebut mantan Anggota DPRD Kepri, itu.
Namun, Lis menegaskan, bagi pasien yang mempunyai riwayat penyakit yang parah, tetap ada skala prioritas baginya. Tetap akan duluan ditangani. “Ini tetap prioritas ditangani,” tutupnya.
Untuk diketahui, sekilas tentang RSUD Tanjungpinang. Gedung rumah sakit ini usianya sudah lebih 100 tahun. Di zaman Lis, sudah ada beberapa gedung yang dibangun.
Lis-Raja akan melanjutkan pembenahan rumah sakit itu termasuk membangun gedung baru. Karena itu, kepada masyarakat Kota Tanjungpinang yang ingin kota yang dicintainya ini berbenah dan berubah secara signifikan, jangan lupa 27 November, coblos Lis-Raja, Paslon nomor urut 2. (*)
Penulis: Red