Jakarta, (digitalnews) – Poltracking Indonesia, menyelenggarakan survei di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), pada pertengahan November 2024, dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Pengambilan data lapangan, dilakukan pada 13-19 November 2024. Sampel pada survei ini adalah 1200 responden dengan margin of error +/-2.9%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Klaster survei, menjangkau 7 kabupaten/kota di Provinsi Kepri secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Pengumpulan data, dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.
“Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih,” kata Peneliti Utama Poltracking Indonesia, Masduri Amrawi, Jumat (22/11/2024).
Maksud dan tujuan dari survei ini, lanjut Masduri, adalah untuk mengukur kekuatan elektoral masing-masing kandidat pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur Kepri.
Lalu, lanjut Masduri, temuan pokok dan analisis hasil survei ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Pertama. Pada simulasi tunggal Cagub Kepri, Ansar Ahmad memperoleh angka elektabilitas (52.3%), sedangkan Muhammad Rudi (41.0%).
Kedua. Pada simulasi Tunggal Calon Wakil Gubernur Kepulauan Riau, Nyanyang Haris Pratamura memperoleh angka elektabilitas (50.7%), sedangkan Aunur Rafiq (40.2%).
Ketiga. Pada simulasi surat suara pasangan Cagub-Cawagub Kepri, Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura, memperoleh angka elektabilitas (52.9%), sedangkan pasangan Muhammad Rudi-Aunur Rafiq (42.2%).
Kemudian, Keempat. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Kepri berdasarkan kelompok usia. Pemilih Generasi Z cenderung kepada Muhammad Rudi-Aunur Rafiq. Sedangkan, Pemilih Milenial Muda, Milenial Matang, Generasi X, dan Baby Boomers cenderung kepada Ansar-Nyanyang.
“Sementara, pemilih Silent Gen cenderung berimbang antara Ansar-Nyanyang dan Rudi-Rafiq,” papar Masduri.
Kelima. Peta persebaran kekuatan Elektabilitas Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Kepri, berdasarkan pilihan partai politik. Pemilih Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PKS cenderung ke Ansar-Nyanyang.
“Lalu, pemilih Partai NasDem, PDI Perjuangan, Partai Demokrat, PKB, dan PAN cenderung ke Rudi-Rafiq,” ungkap Masduri.
Keenam, lanjut Masduri, peta persebaran kekuatan elektabilitas Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Kepri, berdasarkan pilihan Pilpres 2024. Pemilih yang memilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, cenderung kepada Ansar-Nyanyang.
“Pemilih yang memilih Ganjar Pranowo-Mahfud MD, cenderung ke Rudi-Rafiq. Sementara, pemilih yang memilih Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, cenderung berimbang antara Ansar-Nyanyang dan Rudi-Rafiq,” bebernya.
Ketujuh. Peta sebaran kemantapan pilihan. Pemilih Ansar-Nyanyang (52.9%), merupakan strong voter (80.5%), sementara swing voter (15.9%). Pemilih Rudi-Rafiq (42.2%), merupakan strong voter (78.1%), sementara swing voter (19.3%).
Kedelapan. Predictive Model simulasi surat suara Paslon Gubernur-Wakil Gubernur Kepri, Ansar-Nyanyang, memperoleh angka elektabilitas (55.5%), dengan konsekuensi MoE 2.9%, tertinggi (58.4%) dan terendah (52.6%).
“Sedangkan elektabilitas Rudi-Rafiq (44.5%), dengan konsekuensi MoE 2.9%, tertinggi (47.4%) dan terendah (41.6%),” pungkas Masduri.
Temuan ini, merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada pertengahan November 2024. Isu dan konstelasi politik akan terus bergulir jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti. (*)
Penulis: Red