Tanjungpinang, (digitalnews) – Kabar Pj Walikota Tanjungpinang Hasan akan membuka peluang Ritel Nasional seperti Indomaret dan Alfamart buka di Kota Gurindam mendapat sorotan, kritikan dan masukkan.
Sorotan itu datang dari Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Lis Darmansyah yang juga seorang pemuda asli kelahiran Tanjungpinang.
Lis sangat menyayangkan pernyataan Hasan selaku Pj Wako yang asal cakap dan tanpa memikirkan dampak di tengah masyarakat.
“Hasan itu harus pikir dulu, pelaku UMKM akan mati nanti jika benar Alfamart dan Indomaret masuk ke kota kita ini,” ujarnya kepada awak media ini, Jum’at (27/10/2023).
Ia menegaskan bahwa dirinya bukan alergi akan investasi, tetapi lebih baik berbuat yang dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk Kota Gurindam ini.
“Lebih baik, Hasan itu pikirkan kemajuan Tanjungpinang khususnya pengentasan kemiskinan. Berdayakan pelaku UMKM bukan malah memberikan peluang perusahaan ritel itu,” ucapnya.
“Alfamart dan Indomaret itu kalau sudah buka di Tanjungpinang, akan menjamur dalam jarak hanya 100-200 meter. Dan, ini akan membunuh pelaku UMKM. Tolong pikirkan itu ya, jangan asal cakap aja,” sambung Lis dengan nada kesal.
Lis menyarankan, lebih baik Pj Wako Tanjungpinang itu berbuat yang dapat dirasakan oleh masyarakat banyak. Bukan hanya sekedar memikirkan investasi tapi akan menghancurkan UMKM.
“Seperti kios – kios yang tersebar di Tanjungpinang. Indomart dan Alfamart adalah Retail Nasional yang sangat tidak cocok usahanya di kota – kota kecil. Untuk diketahui bahwa keberadaan Retail Nasional itu tidak memiliki dampak ekonomi secara langsung bagi pendapatan daerah. Bahkan, efek terhadap tenaga kerja juga tidak bisa karena semua diputuskan oleh pusat. Dikirim langsung dari pusat pekerjanya. 1 indomart dan alphamart itu biasanya untuk 1 Retail tersebut hanya menyerap 7 orang tenaga kerja,” sebutnya.
Lanjut Lis, lebih bagus fokus untuk mencari investasi misalnya industri pengalengan ikan. Hal ini tentu jauh memiliki dampak secara langsung kepada masyarakat termasuk UMKM berbahan baku ikan.
Kemudian, tambah Lis, harusnya Hasan identifikasi persoalan Tanjungpinang apa yang harus menjadi prioritas selama menjabat jadi PJ. Seperti yang pernah disampaikan terkait inovasi dalam rangka peningkatan PAD.
“Itu harus tuntas dulu, mengumpulkan seluruh OPD, apa yang menjadi kendala bagi daerah. Minta setiap OPD penghasil untuk memaparkannya, barulah cari terobosan. Yang terpenting inovasi peningkatan PAD jangan sampai membebankan bagi masyarakat kecil,” ujarnya.
Perlu diingat, kata Lis lagi, PJ itu dari Asn jadi jangan seperti Birokrat serasa Politisi. Lakukan hal hal yang menjadi prioritas daerah dalam menyelesaikan permasahahan daerah .
“Lalu, menjaga stabilitas harga di daerah. Contoh beras atau bahan kebutuhan pokok lainnya yang mungkin mengalami kenaikan maka harus segera di tindak lanjuti dengan melakukan rapat koordinasi dengan pihak pihak terkait untuk mencari tahu persoalan kenaikan tersebut . Jadi tidsk cukup hanya memberikan statmen tetapi harus ada tindak lanjut sehingga barang barang kebutuhan masyarakat bisa dikendalikan oleh pemerintah,” sebutnya lagi.
“Kita kan ada Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau yang kita kenal TPID. Apa sudah pernah PJ rapat secara intensif terkait dengan kondisi daerah,” sambung Lis.
Dan, perlu juga diingat penurunan kemiskinan baru kepada kemiskinan extrim atau dikenal dengan kemiskinan absolut. Bagaimana dengan angka kemiskinan Relatif? Kemiskunan Kultural dan juga kemiskinan Strultural. Hal itu kan tidak pernah disampaikan kepada publik.
Jadi pada intinya, lanjut Lis, jangan membunuh pelaku ekonomi kecil atau pedagang kecil yang tersebar di Ibukota Provinsi Kepri dengan masuknya Retail Nasional.
“Sedangkan Retail Lokal saja kalau sudah monopoli di tiap tiap wilayah di Tanjungpinang saja bisa mematikan pelaku usaha kecil atau pedagang kecil yang harus kita jaga jangan sampai mereka hancur,” pungkasnya. (*)
Penulis: Era
perkembangan kota tidak bisa memungkiri tumbuh kembangnya retail, dan tidak berarti mematikan tp menumbuhkan daya saing. Lis sendiri tak memikirkan kemajuan UMKM … jgn sampai Tanjungpinang kota provinsi menjadi kota mati, industri lokal di biarkan investasi ditolak. seharusnya bina UMKM dan undang investor semua sejalan
Kalo indomart dan alfamart buka itu masalah, tapi kalo toko minimarket buka nggak masalah. Kan sama aja dua duanya. Malah bisa di bilang harga indomart alfamart agak lebih tinggi dari minimarket dan toko kok