Tanjungpinang, (digitalnews) – Pagi ini, Selasa (01/06/2022) sekitar pukul 06.00 WIB cuaca sangat dingin menembus kulit.
Namun, tak dihiraukan oleh awak media ini dengan tetap mengendarai kendaraan roda dua menembus embun pagi.
Sesampainya di sekitar pasar Bintan Centre Km 9 Tanjungpinang, ada hal yang menarik dan jarang ditemukan di pasar.
Tampak seorang perempuan berjalan kaki sambil membawa kantong kresek yang di dalamnya ada sesuatu yang dibawa.
Apa yang dibawa oleh perempuan itu?
Karena penasaran, awak media ini pun diam-diam mengikuti langkah kaki perempuan itu yang mengenakan jilbab sebagai penutup aurat.
Tanpa rasa canggung, perempuan itu mendatangi seorang ibu-ibu pekerja kebersihan sambil memberikan kantong kresek yang ia bawa.
Setelah dicek dengan seksama, bungkusan yang diberikan perempuan itu ternyata makanan siap saji buat sarapan si “Pahlawan Kuning” (Pekerja kebersihan) Pemko Tanjungpinang.
Sambil menunduk tanda hormat sesama umat (manusia.red), perempuan itu pun permisi untuk melanjutkan perjalanan.
Ibu itu pun dengan ‘Mimik’ muka senang bercampur rasa syukur dengan apa yang diberikan, ia pun menerima bungkusan itu.
Ia sempat heran, ada seorang perempuan mendekati tetapi belum dirinya kenal sama sekali.
Mungkin, dalam hati ibu itu berpikir, masih ada orang baik dan peduli dengan dirinya yang bekerja sebagai pembersih lingkungan.
Tak jauh dari si ibu, perempuan itu kembali menjumpai tukang parkir sekitar pasar Bincen.
Perempuan yang belum sempat dikenal awak media ini, juga memberikan bungkusan yang sama ke petugas parkir itu.
Sungguh tak disangka, ternyata perempuan ini sudah lebih 2,3 tahun lalu selalu berbagi setiap pagi.
Assalammualaikum, salam awak media ini ke perempuan tersebut. “Waalaikum salam,” Ia menjawab ramah.
Ia pun menoleh ke awak media ini dan tersenyum. “Dengan siapa ya,” tanyanya.
Penulis pun menjawab dan sambung bertanya. Mbak siapa namanya? Ia pun menjawab sopan, “Saya hanya seorang Hamba Allah,” ujarnya membalas.
Kemudian penulis menanyakan apa yang ia berikan kepada para pekerja kebersihan.
“Ohh…ini, sambil menunjukkan bungkusan yang dibungkus rapi menggunakan kemasan makanan warna putih, ini buat sarapan pekerja kebersihan,” sambungnya.
Ditanya sudah berapa lama ia lakukan hal yang baik dan peduli itu, ia menjawab sudah beberapa tahun lalu.
“Baru 2 tahun 3 bulan la mas. Saya suka aja berbagi rezeki yang saya dapat setiap hari,” ucapnya sambil memasukkan makanan ke dalam kantong kresek.
Setelah itu, awak media ini pun menanyakan kembali apakah ia lakukan ini hanya di Tanjungpinang saja atau juga di tempat lain.
“Sebenarnye, hal yang saye lakukan ini sudah lame dan sejak saye di Batam,” katanya.
“Di pinang, baru beberapa bulan ini,” sambungnya.
Apakah ia malu atau segan jika ketemu seseorang yang ia kenal, dengan tegas namun sopan ia pun menjawab.
“Kita ini semua sama mas di mata Allah SWT. Tidak ada yang beda bagi saya, semua kita ini bersaudara,” sebutnya.
“Kalau lah boleh, saya berbagi setiap hari ini, tidak ada orang yang tau atau kenal siapa saya,” tambahnya.
Usai ngobrol, awak media ini pun pamit dan ia pun berlalu meneruskan perjalanan.
Sungguh mulia hati perempuan itu, berbagi bagi dirinya sangatlah suatu keharusan dan peduli sesama adalah suatu kewajiban. (*)
Penulis: Era
