Tanjungpinang, (digitalnews) – Calon Gubernur Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) nomorurut 1, Ansar Ahmad melaksanakan kampanye di wilayah Kecamatan Tanjungpinang Barat, tepatnya di Teluk Keriting, Rabu (13/11/2024) malam.
Kehadiran Gubernur Kepri yang saat ini dalam masa cuti itu, disambut warga dengan suka cita, tanda senang dan bercampur bahagia.
Di lokasi kampanye, pantauan sejumlah awak media, antusiasme masyarakat tak terbendung, yang ikut hadir dalam kampanye tersebut.
“Pekerjaan saya sehari-hari tukang ojek. Saya suka dengan Pak Ansar. Karena itu, saya dan keluarga ikut hadir malam ini,” kata salah satu warga, Tepo, di sela-sela kampanye.
Dengan membludaknya warga yang hadir, Ketua Tim Sukses Ansar-Nyanyang biasa disingkat SAYANG, Ade Angga, tak menyangka dan kaget, bahwa kehadiran masyarakat malam itu di luar ekspektasi yang direncanakan.
“Kami hanya mengundang sekitar seribu orang saja. Tapi masyaa Allah yang hadir luar biasa. Masyarakat berbondong-bondong hadir dan ingin melihat langsung Pak Ansar yang selalu murah senyum itu,” katanya, dengan rasa yang tak dapat diutarakan dengan kata-kata.
Untuk itu, Ade Angga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Teluk Keriting yang sudah beramai-ramai datang dan menyambut kehadiran Ansar Ahmad.
“Malam itu, apresiasi sebesar-besarnya kepada masyarakat yang antusias dan bersedia mendukung Pak Ansar kembali jadi gubernur,”
Sementara itu, Calon Gubernur Kepri yang akrab dengan jargon #Ansar Kirim Salam itu, menegaskan, dirinya tetap akan meneruskan program-program yang sifatnya menyentuh langsung ke masyarakat secara luas.
“Program SPP gratis, BPJS nelayan, Jamkesda, insentif Posyandu, insentif RT/RW, dan program lainnya, tetap akan kita teruskan jika masyarakat masih memberikan amanah kepada saya, untuk memimpin Kepri untuk yang kedua kalinya,” ujarnya.
Ansar juga berkomitmen, untuk terus memperkuat lobi-lobi ke pemerintah pusat, untuk membantu pembangunan di Kepri ini.
Paslanya, menurut Ansar, kalau hanya mengandalkan kemampuan APBD Kepri yang tidak begitu besar, maka banyak program infrastruktur besar yang tidak dapat dibangun.
“Seperti contoh, program Inspres Jalan Daerah (IJD) di Kepri, karena loby kuat kita ke pusat akhirnya mensapatkan anggaran sebesar Rp698 milyar untuk membangun beberapa ruas jalan di kabupaten/kota di Kepri,” ungkapnya. (*)
Penulis: Red
