Tanjungpinang, (digitalnews) – Siapa yang tak kenal dengan Lis Darmansyah dan Raja Ariza? Dua putra terbaik Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang selalu ramah, sopan, cepat akrab dengan siapa pun tanpa mengenal status dan golongan, dan tak pongah.
Kita ulas satu persatu, dua putra terbaik kelahiran Tanjungpinang yang lahir dari kesederhanaan.
Lis, biasa disapa oleh kerabat, sahabat, dan semua masyarakat Ibukota Provinsi Kepri itu. Siapa yang tak kenal dengan beliau. Mulai dari anak-anak sampai orang tua, akrab dengannya.
Lis selalu ada di mana-mana. Dari kota sampai ke pelosok desa atau kampung, semua pernah dijajakinya. Dengan modal sifat cepat bergaul, Lis cepat akrab dengan siapa pun.
Yang menarik dari seorang Lis, setiap acara di tengah-tengah masyarakat, Lis sempatkan diri untuk bersilaturahmi. Mau itu pesta perkawinan, hajatan, sampai berbelasungkawa pun (rumah duka), ia tak mau ketinggalan.
Selain itu, Lis yang memiliki segudang prestasi dan jabatan yang selalu dirinya emban, tak membuatnya lupa daratan. Hal itu tampak dari kesibukkannya sehari-hari, namun rumahnya tak pernah sepi.
Dimulai sejak pagi sampai ke pagi, rumah politisi PDI Perjuangan itu, selalu didatangi warga yang ingin berkeluh kesah. Ada yang curhat, ada yang meminta pendapat, dan ada juga sampai berdialog. Namun, tetap ia layani dengan sepenuh hati.
Tak sedikit warga yang ingin ketemu sama Lis. Namun, Lis tak pernah mengeluh atau bosan. Baginya, silaturahmi sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Selain menambah keluarga dan sahabat, silaturahmi juga sebagai jembatan datangnya rezeki.
“Silaturahmi itu sebagai tali penyambung bagi kita sesama manusia. Banyak kawan, banyak rezekinya. Dan, kita tidak boleh sombong terhadap sesama”. Kata-kata inilah yang selalu ia sebutkan kepada setiap orang yang dijumpainya. Dan, hal itu juga diterapkan pada dirinya.
Bagi Lis, harta itu bisa dicari, sahabat sejati tak bisa dibeli.
Begitu juga dengan Raja Ariza, anak keturunan Raja Haji Fisabilillah, yang tak pernah pongah. Bagi Raja, silsilah keluarga, bukanlah hal yang utama. “Dunia ini hanya sementara, semua akan kembali kepada yang maha kuasa”.
Berikut silsilah Raja Ariza seorang anak dari keluarga sederhana. Raja Ariza merupakan keturunan dari Yang Dipertuan Muda Riau IV (Empat) Raja Haji Fisabilillah, Pahlawan Nasional dari Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Berdasarkan catatan keluarga yang disusun oleh Raja Muhammad Asyura Bin Raja Ibrahim, dituliskan nama Drs. H. Raja Ariza M.M.
Berdasarkan catatan Zuriat Raja Haji Isa dan Raja Umar, disebutkan Raja Haji Fisabilillah yang dipertuan muda IV memiliki seorang anak yakni Raja Haji Ahmad Engku Haji Tua.
Raja Haji Ahmad Engku Haji Tua memiliki tujuh anak yakni, Raja Muhd Said, Raja Abd Hamid, Rja Daud, Raja Umar, Raja Haji Abullah, Raja Ilyas dan Raja Usman.
Dari Raja Abd Hamid, mendapatkan keturunan Raja Mutalib, Raja Haji Isa dan Raja Hawa.
Keturunan Raja Haji Isa melahirkan tiga anak, yakni Raja Zam, Raja Oyah dan Raja Jemaje. Dari Raja Jemaje lahir dua orang anak yakni, Raja Zainab dan Raja Muhammad Asyura.
Dari Raja Muhammad Asyura lahir 11 (sebelas) orang anak yakni, Raja Asyuriah, Raja Dharmawati, Drs. Raja Ariza, Drs Raja Fahrurrazi, Raja Nurhasanah, Raja Abd Rahman, Raja Dharmayanti, Raja Syamsidar, Raja Qamariah, Raja Dharma Dasa Putri dan Raja Dharma Aprianti.
Walau punya kedudukan atau pun keturunan seorang Raja Riau Lingga, tak membuat Raja Ariza membusungkan dada. Menurutnya, semua kedudukan itu sama di mata Allah SWT. Ia pun, tetap bekerja mulai dari Nol, hingga mencapai cita-cita.
Raja pun akhirnya sangat dikenal di pemerintahan, tetangga, kedai kopi, dan di tengah-tengah kerabat dan sahabat. Dengan modal sifat yang bersahaja, Raja dikenal sangat ramah oleh semua yang mengenalnya.
Itulah sepenggal tulisan, tentang kedua pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang, nomor urut 2 yang memiliki program “Kartu Tanjungpinang Berbenah”.
Jangan lupa, 27 November 2024, bersama-sama keluarga dan sanak saudara, datang ke TPS masing-masing untuk menggunakan hak pilih, demi Tanjungpinang Berbenah. (*)
Penulis: Era