Tanjungpinang, (digitalnews) – Perlu diklarifikasi terkait dengan penolakan Musda dan Pelantikan KNPI Versi Caretaker Provinsi Kepulauan Riau di Batam dan Penolakan Pelantikan KNPI Versi Caretaker di Kota Tanjungpinang.
Penolakan itu sekarang dijadikan oknum tertentu sebagai bola liar seolah-olah bahwa penolakan Musda KNPI itu adalah upaya pemaksaan kehendak oleh orang tertentu di Kepengurusan KNPI untuk membubarkan KNPI yang berjalan Versi Caretaker.
Hal itu dikatakan oleh Ketua DPD KNPI Provinsi Kepri Banjar Ahmad kepada sejumlah awak media ini, Senin (14/03/2022).
“Mari kita buka kronologisnya biar yang berada di luar kepengurusan KNPI itu memahami terkait kenapa bisa terjadi hal-hal semacam ini di dalam kubu organisasi Kepemudaan,” ujarnya.
Ada pun alasannya: 1. Perlu di ketahui Bahwa Banjar Ahmad adalah Ketua Terpilih Hasil MUSDA II KNPI Provinsi Kepri.
Banjar Ahmad merupakan Ketua KNPI Kepri Versi Noerfajriansyah selaku KETUM DPP KNPI yang Memiliki Legitimasi Berupa SK Kemenkumham, sehingga sah secara hukum.
2. Karena terjadi Perpecahan KNPI di Pusat Maka kepengurusan KNPI Kepri yang dikomandoi oleh Banjar Ahmad, sebisa mungkin berupaya agar di Kepri hanya ada satu KNPI agar tidak terjadi perpecahan sampai ditingkat Kab/Kota.
Namun seiring berjalannya waktu pihak KNPI caretaker melaksanakan pelaksanaan Musda dengan dalih bahwa versi yang berbeda namun dalam teknis pelaksanaan tetap melanjutkan Musda III.
Yang seharusnya kalau berbeda mereka harus melaksanakan Musda I, ini salah satu hal yang memicu kenapa MUSDA Versi Caretaker ditolak di Golden Prown.
3. Sebelum Pelaksanaan Musda KNPI Versi Caretaker di Golden Prawn, sudah ada pertemuan yang difasilitasi oleh Kasat Intel Kota Batam dan beberapa kepengurusan KNPI versi Caretaker dihadiri oleh Dewi socowati, yang mana kesepakatannya tidak ada Musda Di Golden Prawn melainkan SILATURAHMI/PERTEMUAN PEMUDA KERPI.
Namun hasil pertemuan ini tidak diindahkan dan KNPI Versi Caretaker tetap melaksanakan musda yang mana Musda yang mereka lakukan adalah Musda III padahal mereka adalah kepengurusan KNPI Versi berbeda dengan kepengurusan Banjar Ahmad.
Jika mereka merasa ini berbeda, seharusnya yang mereka lakukan adalah Musda I bukan Musda III. Namun mereka tetap kekeh bahwa pelaksanaan musda mereka adalah Musda III maka secara Otomatis mereka mengkudeta kepengurusan sebelumnya yang SK masih aktif.
Maka ini sudah jelas-jelas ada upaya yang dilakukan oleh oknum caretaker untuk sengaja memicu konflik di kubu kepemudaan padahal irisannya berbeda.
4. Dalam proses Pelaksanaan Musda KNPI Caretaker terjadi Deadlock dan difasilitasi pertemuan antara Haris Pertama (Pimpinan Dewi) dan Banjar Ahmad terkait redaksional Musda I dan III namun Haris Pratama tetap ingin melaksanakan Musda III sehingga tidak terjadi titik temu antara kedua belah pihak.
5. Kemudian pada tanggal 13 Maret 2022 KNPI Versi Caretaker melaksanakan pelantikan di Hotel Aston Kota Tanjungpinang.
Dan beberapa hari sebelum Pelantikan sudah ditolak oleh KNPI Kota Tanjungpinang yang dipimpin oleh Arie Sunandar selaku ketua yang merupakan hasil Musda irisan Banjar Ahmad.
Melalui beberapa media online sudah menyampaikan penolakan dan sudah berkoordinasi dengan Polresta Tanjungpinang.
Namun versi caretaker bukan malah menahan diri tetapi tetap memaksakan pelaksanaan pelantikan di Hotel Aston tentunya mendapat Penolakan KNPI Kota Tanjungpinang yang akhirnya berujung pada dinamika kepemudaan yang berjalan saat ini.
6. Perlu diketahui bahwa sampai saat ini kepengurusan KNPI di kab/kota yang ada di Provinsi Kepri adalah Kepegurusan KNPI Versi Banjar Ahmad.

“Dan selama ini berjalan dengan baik tanpa ada perpecahan,” paparnya.
Lanjut, 7. DPD KNPI Provinsi Kepri mengecam pernyataan Haris Pertama di media yang menyatakan bahwa ada premanisme dalam penolakan pelantikan tersebut tidak betul karena penolakan tersebut dilakukan oleh pengurus Aktif KNPI Kota Tanjungpinang.
8. Dengan adanya Pelaksanaan Musda KNPI Caretaker Tentunya berimplikasi Kepada Pecahnya KNPI di kab/kota.
Padahal selama ini kepengurusan KNPI berjalan sebagaimana mestinya. Setelah versi Caretaker memaksakan Musda III Di Golden Prawn, seharusnya Musda I, hal ini memicu konflik kepemudaan di kab/ kota.
“Karena otomatis kab/kota akan terbelah menjadi dua,” ungkap Banjar.
Demikian Beberapa Alasan Dan Kronologis yang membuat kenapa terjadi penolakan terhadap KNPI Versi Caretaker di Kota Batam dan Pelantikan di Kota Tanjungpinang.
“Karena ada upaya memaksakan kehendak yang keluar dari hasil fasilitasi. Sekian dan Terima Kasih,” pungkas Banjar. (*)
Penulis: Era