Tanjungpinang, (digitalnews) – Bagi masyarakat Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan, atau warga Tanjungpinang yang ingin menikmati nikmatnya kuliner asli Tambelan, kini hadir di Jalan D.I Panjaitan Km 9, wilayah setempat, tepatnya di ruko samping gerbang patung kuda, Senin (24/10/2022).
Ternyata, bukan hanya terkenal dengan banyaknya ikan dan keindahan alam bawah lautnya, daerah ini juga memiliki makanan tradisional yang enak lo di lidah.
Bahkan, dulunya terkenal jika sudah merasakan bingke Tambelan, akan diingat selamanya.
Untuk memenuhi keinginan rasa makanan tradisional Melayu khas Tambelan, Hida’at Yahya, asli warga Tambelan membuka rumah makan khas Tambelan itu di Tanjungpinang.

Nama kedai makannya yakni Rumah Makan Maknda Khas Melayu Tambelan. Di situ menjual mulai dari kuliner makan pagi atau sarapan dan makan siang.
“Untuk menu sarapan pagi, terdiri dari lontong karie ikan, lontong sayur, nasi goreng kampung, lakse goreng, nasi lemak, gado gado,” kata Yahya selaku pemilik rumah makan kepada awak media ini.
Lanjut Yahya, menu makan siang tersedia lauk gulai belarak ikan kerapu, gulai ikan jahan, pindang serai bulat atau manyuk, ikan bakar serai, bakar arab, pais ikan hiu, mie kuah, bakso ikan Tambelan serta sotong isi nasi.
“Menu makanan tersebut disiapkan atau disajikan di hari yang berbeda,” terangnya.
Kemudian, kata Ayahnda Robby Patria itu, untuk makanan ringan, warga bisa menikmati makanan yang bergizi seperti ukal yang dibuat dari ubi dicampur sambal ikan tongkol.
“Ada juga roti goreng ubi isi ikan, bingke berendam, srimuka, dan srikaye,” bebernya.
Makanan tersebut, menurut Yahya, rasanya bisa diterima semua kalangan. Selama tambahnya, biasanya jualan lewat WA Group jualannya di rumah dengan sistem pesanan.
“Alhamdulillah sekarang kita coba untuk menyediakan lebih banyak sehingga yang lain bisa mencoba kuliner khas Melayu Tambelan ini,” sebutnya.
Sementara, Rumah Makan Maknda, mulai beroperasi pada Selasa (25/10/2022). Bagi warga Tanjungpinang dan yang berkunjung ke Tanjungpinang dapat merasakan sensasi rasa kuliner Tambelan dan tak perlu lagi ke Tambelan. (*)
Penulis: Era