Tanjungpinang, (digitalnews) – Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang melalui Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertamanan (Perkim), terus berupaya memperluas Ruang Terbuka Hijau (RTH) di berbagai sudut kota.
Meski dihadapkan pada keterbatasan lahan dan anggaran, komitmen mewujudkan kota yang indah dan nyaman dalam rangka mendukung visi BIMASAKTI, tetap diutamakan.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Dinas Perkim Kota Tanjungpinang, Agustiawarman, Jumat (21/03/2025), kepada awak media.
Agus menjelaskan, bahwa upaya pengembangan RTH masih menjadi pekerjaan rumah yang membutuhkan strategi jangka panjang.
“Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) kami jalankan dengan baik, namun untuk target luas RTH masih terkendala oleh keterbatasan lahan dan dana,” ujarnya.
Hal senada juga dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Pertamanan dan Pemakaman, Abdul Faried Diah.
Ia menegaskan, bahwa prioritas kegiatan ditetapkan berdasarkan kebutuhan paling mendesak masyarakat.
“Kami selektif dalam menyusun program, mengutamakan yang mendukung kenyamanan, dan kesejahteraan warga, sesuai amanat visi BIMASAKTI,” ucap Faried.
Di tengah keterbatasan, Faried menyebutkan, bahwa optimalisasi tenaga lapangan dan pemanfaatan teknologi informasi, menjadi kunci efisiensi.
“Kami maksimalkan peran petugas dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan koordinasi, sehingga pengawasan bisa lebih tepat sasaran,” sebutnya.
Selain pengelolaan internal, lanjut Faried, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya RTH, juga menjadi bagian dari strategi dinas. Di situ, Agustiawarman mengajak warga ikut berperan menjaga taman dan ruang hijau di lingkungannya.
“Masyarakat harus terlibat aktif karena manfaat RTH adalah milik bersama,” sambungnya.
Lalu, kata Agus, keterlibatan warga juga diwujudkan dalam proses perencanaan melalui Musrenbang di tingkat kelurahan hingga kota.
“Setiap masukan kami tampung dan diintegrasikan dalam rencana kerja kami, agar sesuai kebutuhan warga,” ungkapnya.
Meskipun pengembangan RTH berjalan bertahap, Pemko Tanjungpinang tetap optimis. Faried kembali menegaskan, bahwa langkah-langkah yang telah diambil sejalan dengan misi menjadikan Tanjungpinang kota yang berbudaya, indah, melayani, dan aman.
“Kami yakin, dengan kebersamaan semua pihak, kendala lahan dan dana bisa diatasi sedikit demi sedikit,” katanya.
Sementara, dengan strategi efisiensi dan kolaborasi, pemko berharap pengembangan RTH bisa meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus mendukung kesejahteraan masyarakat, seperti yang diamanahkan dalam visi BIMASAKTI. (*)
Penulis: Red